MAKALAH
Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Manajemen Keuangan 2 semester 4
Disusun oleh :
1. Fitriyatul Machfudoh (5130014008)
2. Ian Rahman P. (5130014013)
3. Ajeng Rima Nur W. (5130014016)
4. Nur Hidayatul Mas'ula (5230014005)
Dosen pembimbing:
Ninnasi Muttaqiin, S.M.B., M.SM.
PRODI S1 MANAJEMEN DAN AKUTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS NAHDLATUL ULAMA SURABAYA
TAHUN 2016
PEMBAHASAN
PERUSAHAAN MULTINASIONAL
PERUSAHAAN MULTINASIONAL
2.1
Pengertian Perusahaan Multinasional
Ekspor-impor
dalam perdagangan internasional biasanya merupakan tahap awal dari operasi
internasional sebuah perusahaan. Perdagangan ini lalu di ikuti oleh para
perusahaan internasional lainnya seperti usaha patungan,penanaman modal asing
dan system lisensi.Pola bisnis demikian (usaha patumgan,penanaman modal
asing,dan sestem lisensi)merupakan bentuk kegiatan dari perusahaan
multinasional atau multi national
corporation(MNC).
Perusahaan multinasional merupakan factor utama dalam panggung bisnis
internasional.jenis perusahaan ini pada saat sekarang memegang peranan yang
penting untuk sebagian besar transaksi. Kekuasaan dan pengaruh perusahaan
multinasional makin menarik perhatian pemerintah,karena makin besarnya pengaruh
mereka. Subjek dalam perdagangan internasional secara tegas sangat
memperhitungkan peran pemerintah yang besar dalam hubungan nya dengan
multinational corporation (MNC). Serta perusahaan lain yang berkecimpung dalam
bisnis internasional.
Menurut kamus ekonomi,perusahaan multinasional adalah sebuah perusahaan
yang wilayah oprasinya meliputi sejumlah negaradan memiliki fasilitas produksi
dan pelayanan diluar negaranya sendiri (Rusmadi 2001). Tujuan sebuah MNC secara
umum adalah memaksimumkan kekayaan pemegang saham. Jika tujuannya adalah untuk
memaksimumkan laba di masa depan, kebijakan-kebijakan perusahaan mesti berbeda
dengan kebijakan yang mungkin dikeluarkan seandainya tujuannya adalah untuk
memaksimumkan kekayaan pemegang saham.
2.2 Teori Bisnis Internasional
1. Teori Keunggulan Komparatif Klasik (Theory
of Comparative Advantage)
Teori yang
menyatakan bahwa masing-masing negara memiliki keunggulan untuk berspesialisasi
dalam produk-produk yang bisa diproduksi dengan biaya yang relatif efisien.
2. Teori Pasar Tidak Sempurna
Teori yang menyatakan bahwa karena adanya
biaya dari transfer tenaga kerja dan sumber daya lain bagi tujuan produksi,
perusahaan mungkin berupaya menggunakan faktor-faktor produksi luar negeri jika
faktor-faktor ini lebih murah daripada faktor-faktor lokal.
3. Teori Siklus
Produk (Product cycle theory)
Teori yang menyatakan bahwa sebuah
perusahaan awalnya berusaha memantapkan dirinya dalam pasar lokal dan kemudian
berekspansi ke dalam pasar luar negeri sebagai reaksi terhadap permintaan asing
atas produk-produknya.
2.3 Pasar Valuta Asing & Nilai Tukar
Pasar
valuta asing atau yang biasa disebut Valas, adalah pertukaran uang dari
nilai mata uang yang berbeda. Valuta asing merupakan suatu mekanisme di mana
orang dapat mentransfer daya beli antarnegara, memperoleh atau menyediakan
kredit untuk transaksi perdagangan internasioanal, dan meminimalkan kemungkinan
resiko kerugian (exposure of risk) akibat terjadinya fluktuasi kurs suatu mata
uang.
Fungsi Pasar Valuta Asing adalah :
1. Transfer Daya Beli (Transfer of Purchasing Power)
Dalam perdagangan internasional hal ini sangatlah diperlukan, karena pada dasarnya untuk menjual atau membeli sebuah barang di luar negeri kita harus menggunakan mata uang yang berlaku di tempat tinggal atau negara suatu pihak.
2. Penyediaan Kredit
Pengiriman barang antar negara dalam perdagangan internasional membutuhkan waktu, oleh karena itu haru ada suatu cara untuk membiayai barang-barang dalam perjalanan pengiriman tersebut termasuk setelah barang sampai ke tempat tujuan yang basanya memerlukan beberapa waktu untuk membiayai barang-barang dalam perjalanan pengiriman tersebut termasuk setelah barang sampai ke tujuan yang biasanya memerlukan beberapa waktu untuk kemudian dijual kepada pembeli.
3. Mengurangi Resiko Valas
Importir menghindari kemungkinan resiko yang tidak diperkirakan seperti perubahan kurs saat transaksi. Melalui sistem ini diharapkan untuk tidak memberikan dampak buruk terhadap besarnya keuntungan yang telah diperkirakan.
1. Transfer Daya Beli (Transfer of Purchasing Power)
Dalam perdagangan internasional hal ini sangatlah diperlukan, karena pada dasarnya untuk menjual atau membeli sebuah barang di luar negeri kita harus menggunakan mata uang yang berlaku di tempat tinggal atau negara suatu pihak.
2. Penyediaan Kredit
Pengiriman barang antar negara dalam perdagangan internasional membutuhkan waktu, oleh karena itu haru ada suatu cara untuk membiayai barang-barang dalam perjalanan pengiriman tersebut termasuk setelah barang sampai ke tempat tujuan yang basanya memerlukan beberapa waktu untuk membiayai barang-barang dalam perjalanan pengiriman tersebut termasuk setelah barang sampai ke tujuan yang biasanya memerlukan beberapa waktu untuk kemudian dijual kepada pembeli.
3. Mengurangi Resiko Valas
Importir menghindari kemungkinan resiko yang tidak diperkirakan seperti perubahan kurs saat transaksi. Melalui sistem ini diharapkan untuk tidak memberikan dampak buruk terhadap besarnya keuntungan yang telah diperkirakan.
Tujuan Melakukan Transaksi Valuta Asing (Valas)
Ada beberapa tujuan dalam melakukan transaksi valas, diantaranya adalah :
a. Untuk mempertahankan daya beli
b. Sebagai transaksi pembayaran
c. Pengiriman ke luar negeri
d. Mencari keuntungan
Ada beberapa tujuan dalam melakukan transaksi valas, diantaranya adalah :
a. Untuk mempertahankan daya beli
b. Sebagai transaksi pembayaran
c. Pengiriman ke luar negeri
d. Mencari keuntungan
Para Pelaku Pasar Valuta Asing (Valas)
1. Dealer (Market maker)
Berfungsi sebagai pihak yang membuat pasar bergairah di pasa uang. Pada umumnya dealer mengkhususkan pada mata uang tertentu dan menetapkan tingkat persediaan tertentu pada mata uang tersebut.
2. Perusahaan atau Perorangan
Perusahaan ataupun individu juga dapat melakukan transaksi perdagangan valuta asing (valas). Pasar valuta asing pada umumnya dimanfaatkan untuk memperlancar transaksi bisnis. Contoh kasus dalam hal ini adalah eksportir, importir, investor internasional, perusahaan multinasional dan lain sebagainya.
3. Spekulan dan Arbitrator
Orang yang mengeksploitasi perbedaan kurs antar valas. Peran spekulan dan arbitrator semata - mata didorong oleh motif mengejar keuntungan. Mereke justru menuai laba dari fluktuasi drastis yang terjadi di pasar valas.
4. Bank Sentral
Pada dasarnya Bank Sentral melakukan jual beli valuta asing untuk menstabilkan nilai tukar mata uangnya atau juga biasa disebut dengan istilah kegiatan intervensi.
5. Pialang
Bertindak sebagai perantara yang mempertemukan penawaran dan permintaan terhadap mata uang tertentu. Secara tidak langsung Pialang memiliki akses langsung dengan dealer dan bank di seluruh dunia.
6. Pemerintah
Adapun tujuan pemerintah melakukan transaksi valuta asing antara lain untuk membayar hutang luar negeri, menerima pendapatan dari luar neger yang harus ditukarkan lagi kedalam mata uang lokal.
1. Dealer (Market maker)
Berfungsi sebagai pihak yang membuat pasar bergairah di pasa uang. Pada umumnya dealer mengkhususkan pada mata uang tertentu dan menetapkan tingkat persediaan tertentu pada mata uang tersebut.
2. Perusahaan atau Perorangan
Perusahaan ataupun individu juga dapat melakukan transaksi perdagangan valuta asing (valas). Pasar valuta asing pada umumnya dimanfaatkan untuk memperlancar transaksi bisnis. Contoh kasus dalam hal ini adalah eksportir, importir, investor internasional, perusahaan multinasional dan lain sebagainya.
3. Spekulan dan Arbitrator
Orang yang mengeksploitasi perbedaan kurs antar valas. Peran spekulan dan arbitrator semata - mata didorong oleh motif mengejar keuntungan. Mereke justru menuai laba dari fluktuasi drastis yang terjadi di pasar valas.
4. Bank Sentral
Pada dasarnya Bank Sentral melakukan jual beli valuta asing untuk menstabilkan nilai tukar mata uangnya atau juga biasa disebut dengan istilah kegiatan intervensi.
5. Pialang
Bertindak sebagai perantara yang mempertemukan penawaran dan permintaan terhadap mata uang tertentu. Secara tidak langsung Pialang memiliki akses langsung dengan dealer dan bank di seluruh dunia.
6. Pemerintah
Adapun tujuan pemerintah melakukan transaksi valuta asing antara lain untuk membayar hutang luar negeri, menerima pendapatan dari luar neger yang harus ditukarkan lagi kedalam mata uang lokal.
2.4 Jenis Transaksi Valuta Asing
Ada beberapa jenis Jenis-jenis transaksi valuta asing yang
terjadi di pasar valas, yaitu spot, forward, dan swap (Hanafi :2004) :
1. Transaction Spot
(transaksi spot)
Transaksi spot merupakan transaksi valuta
asing dengan penyerahan dan pembayaran saat itu juga, meskipun dalam praktek
transaksi spot akan diselesaikan pada dua hari kerja berikutnya. Misalnya
kontrak jual beli suatu mata uang spot dilakukan atau ditutup pada tanggal 10
agustus 2007, penyerahan dan penyelesaian kontrak tersebut dilakukan pada
tanggal 12 agustus 2007, apabila tanggal 12 agustus 2007 tersebut kebetulan
hari libur atau hari sabtu maka penyelesaiannya adalah pada hari kerja
berikutnya dan penyelesaian transaksi seperti ini disebut value date.
2. Forward Transaction
(Transaksi berjangka)
Transaksi forward merupakan transaksi
valuta asing dengan penyerahan pada beberapa waktu mendatang sejumlah mata uang
tertentu berdasarkan sejumlah mata uang tertentu yang lain. Kurs dalam
transaksi forward ditentukan di muka sedangkan penyerahan dan pembayaran
dilakukan beberapa waktu mendatang pada saat kontrak jatuh tempo.
Transaksi forward ini biasanya sering
digunakan untuk tujuan hedging dan spekulasi. Hedging atau pemagaran resiko
yaitu transaksi yang dilakukan semata-mata untuk menghindari resiko kerugian
akibat terjadinya perubahan kurs.
3. Swap Transaction
(Transaksi Swap)
Yaitu transaksi pembelian dan penjualan
bersamaan sejumlah tertentu mata uang dengan 2 tanggal valuta (penyerahan) yang
berbeda. Pembelian dan penjualan mata uang tersebut dilakukan pada bank lain
yang sama. Jenis transaksi swap yang umum adalah spot terhadap forward. Dealer
membeli suatu mata uang dengan transaksi spot dan secara simultan menjual
kembali jumlah yang sama kepada bank lain yang sama dengan kontrak forward.
Karena itu dilakukan sebagai suatu transaksi tunggal dengan bank lain yang
sama, dealer tidak akan menghadapi resiko valas yang tidak diperkirakan.
Seperti dijelaskan diatas bahwa pada
prinsipnya transaksi swap merupakan transaksi tukar pakai suatu mata uang untuk
jangka waktu tertetu. Transaksi swap berbeda dengan transaksi spot atau
forward. Dalam mekanisme swap, terjadi dua transaksi sekaligus dalam waktu yang
bersamaan yaitu menjual dan membeli. Penggunaan transaksi swap sebenarnya
dimaksudkan untuk menjaga kemungkinan timbulnya kerugian yang disebabkan oleh
perubahan kurs suatu mata uang. Swap dapat dilakukan antara nasabah dengan banknya
dan antara bank dengan bank Indonesia (disebut reswap). Pemberian fasilitas
reswap tersebut dilakukan atas dasar swap point yang ditetapkan oleh bank
Indonesia.
4. Option Transaction
(Transaksi Opsi)
Transaksi Opsi merupakan kontrak untuk
memperoleh hak dalam rangka membeli atau hak untuk menjual yang tidak harus
dilakukan atas sejumlah unit valuta asing pada harga dan jangka waktu tertentu.
2.5 Paritas Daya Beli
Sebuah pendekatan atau model hubungan
nilai tukar yang lebih sesuai atau relevan di dalam jangka panjang daripada di
dalam jangka pendek adalah purchasing
power parity(PPP) theory. Dimana
teori absolut dari paritas daya beli tersebut menyatakan bahwa nilai tukar
diantara dua mata uang secara sederhana adalah rasio dari tingkat harga umum
pada kedua negara tersebut. Pada prinsipnya teori paritas daya beli
menganalisis begaimana hubungan antara perubahan dan perbedaan tingkat inflasi
dengan fluktuasi kurs valas.Akan tetapi teori paritas daya beli absolut ini
tidak realistis karena tidak memperhitungkan biaya tarif, transpor, dan kuota.
Oleh karena itu, muncul teori paritas daya beli relatif yang menyatakan bahwa
harga suatu produk yang sama akan tetap berbeda karena ketidaksempurnaan pasar
yang disebabkan oleh faktor biaya tarif, transpor, dan kuota.
2.6 Penganggaran Modal Internasional
1.
Analisis Penganggaran Modal adalah alat analisis
yang digunakan MNC untuk mengevaluasi penanaman modal asing
2.
Analisis penganggaran modal dipergunakan untuk
mempertimbangkan apakah suatu rencana penanaman modal layak atau tidak untuk
dilaksanakan
Penganggaran Modal dari Sudut Pandang
Perusahaan Anak dan Peusahaan Induk :
1. Perbedaan
Pajak
Apabila tingkat pajak yang dikenakan
pemerintah tempat beradanya perusahaan anak sangat rendah, sedangkan pajak yang
dikenakan oleh pemerintah negara asal sangat tinggi, maka proyek lebih layak
dianalisis dari sudut pandang perusahaan anak
2. Pembatasan
Pemulangan Pendapatan
Kadangkala pmerintah host country membatasi
jumlah pemulangan (repatriasi) pendapatan proyek oleh perusahaan anak keperusahaan
induk pada tingkat presentasi tertentu. Karena perusahaan induk tidak dapat
menerima keseluruhan dana yang diperoleh dari proyek, maka proyek tersebut
menjadi tidak menguntungkan bagi perusahaan induk.
3. Biaya Administrasi yang Terlalu Mahal
Terkadang perusahaan induk menggenakan biaya
administrasi yang tinggi kepada perusahaan anak apabila menejemen yang
diterapkan adalah sentralisasi. Bagi perusahaan anak, biaya administrasi
tersebut merupakan pendapatan. Dalam kasus ini, pendapatan dari proyek akan
terlihat kecil dari sudut pandang perusahaan induk. Karena itu, dari sudut
pandang perusahaan induk proyek tersebut menjadi lebih menguntungkan
4. Perubahan
Kurs Valuta Asing
Ketika pendapatan MNC dikirimkan keperusahaan
induk, maka pendapatan tersebut akan dikonversikan ke mata uang negara asal.
Karena itu jumlah dana yang akan diterima perusahaan induk akan dipengaruhi
oleh perubahan kurs. Apabila pembiayaan proyek dilakukan dari sudut pandang
perusahaan anak, maka aliran kas yang diperoleh perusahaan anak tidak akan
dipengaruhi oleh kusr karena tidak perlu dikonversikan ke mata uang negara
asal.
2.7 Faktor yang Memepengaruhi Penganggaran Modal Multinasional
Ada beberapa faktor yang perlu dipertimbangkan dalam
penganggaran modal MNC, antara lain;
1. Fluktuasi valuta asing
Valuta asing selalu berfluktuasi sepanjang waktu, baik menguat maupun melemah. Sulitnya peramalan kurs secara benar dan akurat menyebabkan MNC haurus membuat beberapa skenario untuk mengantisipasi perubahan valuta asing. Ada dua skenario yang dapat dipergunakan, yaitu skenario pesimis dan skenario optimis.
1. Fluktuasi valuta asing
Valuta asing selalu berfluktuasi sepanjang waktu, baik menguat maupun melemah. Sulitnya peramalan kurs secara benar dan akurat menyebabkan MNC haurus membuat beberapa skenario untuk mengantisipasi perubahan valuta asing. Ada dua skenario yang dapat dipergunakan, yaitu skenario pesimis dan skenario optimis.
2.
Inflasi
Inflasi terjadi apabila biaya variabel per unit dan harga barang secara umum naik terus menerus. Inflasi dalam setiap negara dapat berubah dari tahun ke tahun, sehingga akan mempengaruhi aliran khas neto suatu proyek. Peramalan inflasi yang tidak akurat akan menyebabkan ketidakakuratkan peramalan aliran kas neto. Tingkat inflasi di beberapa negara berkembang dapat mencapai 200% atau lebih. Hal ini menyebabkan perusahaan anak tidak mungkin melakukan peramalan tingkat inflasi secara akurat.
Inflasi terjadi apabila biaya variabel per unit dan harga barang secara umum naik terus menerus. Inflasi dalam setiap negara dapat berubah dari tahun ke tahun, sehingga akan mempengaruhi aliran khas neto suatu proyek. Peramalan inflasi yang tidak akurat akan menyebabkan ketidakakuratkan peramalan aliran kas neto. Tingkat inflasi di beberapa negara berkembang dapat mencapai 200% atau lebih. Hal ini menyebabkan perusahaan anak tidak mungkin melakukan peramalan tingkat inflasi secara akurat.
3.
Struktur penganggaran
Nilai sebuah proyek ditentukan oleh struktur penganggaran perusahaan karena dengan sumber pembiayaan yang berbeda, biaya modal akan berbeda pula. Dan hasil akhirnya, NPV juga berubah. Sebuah perusahaan dapat memilih bentuk pembiayaan dengan modal sendiri atau meminjam dari bank atau lembaga keuangan. Bentuk alternatif pembiayaan seperti ini dapat pula ditentukan dengan analisis penganggaran modal.
Nilai sebuah proyek ditentukan oleh struktur penganggaran perusahaan karena dengan sumber pembiayaan yang berbeda, biaya modal akan berbeda pula. Dan hasil akhirnya, NPV juga berubah. Sebuah perusahaan dapat memilih bentuk pembiayaan dengan modal sendiri atau meminjam dari bank atau lembaga keuangan. Bentuk alternatif pembiayaan seperti ini dapat pula ditentukan dengan analisis penganggaran modal.
4.
Blocked fund
Dalam beberapa kasus, negara tuan rumah mungkin melakukan pelarangan atas dana yang akan dikirimkan oleh perusahaan anak ke perusahaan induk. Sebagai contoh, beberapa negara mungkin mengharuskan pendapatan yang diterima perusahaan anak diinvestasikan kembali di negara tuan rumah delama jangka waktu kurang lebih tiga tahun sebelum pendapatan tersebut di izinkan untuk dikirimkan ke negara asal.
Dalam beberapa kasus, negara tuan rumah mungkin melakukan pelarangan atas dana yang akan dikirimkan oleh perusahaan anak ke perusahaan induk. Sebagai contoh, beberapa negara mungkin mengharuskan pendapatan yang diterima perusahaan anak diinvestasikan kembali di negara tuan rumah delama jangka waktu kurang lebih tiga tahun sebelum pendapatan tersebut di izinkan untuk dikirimkan ke negara asal.
5.
Ketentuan pembayaraan
Perusahaan induk kadang kala memaksa perusahaan anak untuk mengirimkan dana dalam persentase tetap ( dihitung dari pendapatannya ). Tindakan ini akan memperumit peramalan jumlah dana yang harus dikirimkan ke perusahaan induk.
Perusahaan induk kadang kala memaksa perusahaan anak untuk mengirimkan dana dalam persentase tetap ( dihitung dari pendapatannya ). Tindakan ini akan memperumit peramalan jumlah dana yang harus dikirimkan ke perusahaan induk.
6. Nilai sisa
Besaranya nilai sisa ( salvage value ) proyek MNC memberikan pengaruh yang signifikan terhadap NPV proyek. Apabila salvage value tidak tentu, maka MNC tidak akan mengetahui dengan pasti nilai salvage value yang akan dipakai dalam menghitung NPV perusahaan dan harus mengestimasikan ulang NPV didasarkan pada perubahan salvage value tersebut.
Besaranya nilai sisa ( salvage value ) proyek MNC memberikan pengaruh yang signifikan terhadap NPV proyek. Apabila salvage value tidak tentu, maka MNC tidak akan mengetahui dengan pasti nilai salvage value yang akan dipakai dalam menghitung NPV perusahaan dan harus mengestimasikan ulang NPV didasarkan pada perubahan salvage value tersebut.
7.
Insentif pemerintahan negara asal
Proyek baru MNC diluar negeri dapat memberikan dampak yang menguntungkan bagi kondisi perekonomian negara asal. Karena itu, investasi berupa pendirian perusahaan anak di luar negeri sangat didukung oleh pemerintah negara asal. Berbagai insentif ditawarkan oleh pemerintah negara asal, antara lain berupa pinjaman dengan bunga rendah dan pengurangan tingkat pajak. Hal ini mempengaruhi analisis pengangaran modal.
8. Biaya sosial
Suatu proyek perlu memasukkan biaya sosisl dalam perhitungan pengeluaran operasional normal. Biaya sosial ini dapat berupa penyediaan tempat tinggal, pendidikan, dan perawatan kesehatan bagi pekerja. Biaya-biaya ini dapat diperhitungkan secara langsung dalam estimasi aliran kas periodik. Pengabaian biaya sosial akan menghasilkan Keputusan penganggaran modal yang keliru.
Proyek baru MNC diluar negeri dapat memberikan dampak yang menguntungkan bagi kondisi perekonomian negara asal. Karena itu, investasi berupa pendirian perusahaan anak di luar negeri sangat didukung oleh pemerintah negara asal. Berbagai insentif ditawarkan oleh pemerintah negara asal, antara lain berupa pinjaman dengan bunga rendah dan pengurangan tingkat pajak. Hal ini mempengaruhi analisis pengangaran modal.
8. Biaya sosial
Suatu proyek perlu memasukkan biaya sosisl dalam perhitungan pengeluaran operasional normal. Biaya sosial ini dapat berupa penyediaan tempat tinggal, pendidikan, dan perawatan kesehatan bagi pekerja. Biaya-biaya ini dapat diperhitungkan secara langsung dalam estimasi aliran kas periodik. Pengabaian biaya sosial akan menghasilkan Keputusan penganggaran modal yang keliru.
9. Pengambilan oleh pemerintahan negara tuan rumah
Salah satu bentuk risiko bentuk negara yang akan dihadapi MNC adalah diambilalihnya perusahaan anak oleh pemerintah setempat. Risiko seperti ini akan mempengaruhi NPV. Karena itu perusahaan perlu memperkirakan NPV proyek, sbelum diambil alih.
Salah satu bentuk risiko bentuk negara yang akan dihadapi MNC adalah diambilalihnya perusahaan anak oleh pemerintah setempat. Risiko seperti ini akan mempengaruhi NPV. Karena itu perusahaan perlu memperkirakan NPV proyek, sbelum diambil alih.
2.8 Penyesuaian Resiko dalam Analisi Proyek
1. Penyesuaian
Tingkat Diskonto
Dengan mengganggap hal lain tetap, maka tingkat
penyesuaian resiko dapat dihitung dari tingkat diskonto perusahaan. Tingkat
diskonto cenderung mengurangi nilai proyek secara keseluruhan. Pendekatan ini
secara mudah digunakan, tetapi apabila aliran kas proyek selama periode tidak
diketahui secara pasti (tidak menentu) maka resiko yang dimasukkan dalam perhitungan
proyek juga mengalami ketidakpastian.
2. Certainty
Equivalent
Metode ini menganggap bahwa aliran kas proyek dapat
dikalikan dengan suatu koevisien Certainty Equivalen, dengan nilai antara 0-1.
Apabila aliran kas diketahui, resiko dapat dimasukkan dalam perhitungan.
3. Payback Period
Payback period dapat di devinisikan sebagai peride
yang diperlukan perusahaan untuk menutup initial outlay. Apabila selama periode
proyek tidak dapat menutupi initial outlay, maka proyek tersebut harus ditolak.
Begitu pula sebaliknya, proyek dapat diterima apabila aliran kas selama periode
lebih besar dari pada initial outlaynya.
4. Analisis
Sensitivitas
Digunakan untuk mengrtahui beberapa sensitiv NPV
apabila variabel input berubah. Estimasi terhadap variabel input dapat menghasilkan
estimasi baru terhadap NPV. Secara lebih jelas, apabila NPV selalu positif
selama masa revisi dalam estimasi, maka proyek tersebut menjadi lebih layak
bagi perusahaan. Apabila dalam berapa kasus NPV bernilai negatif, maka
keputusan untuk menolak dan menerima proyek menjadi lebih sulit.
BAB
III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Menurut kamus ekonomi,perusahaan
multinasional adalah sebuah perusahaan yang wilayah oprasinya meliputi sejumlah
negaradan memiliki fasilitas produksi dan pelayanan diluar negaranya sendiri
(rusmadi,2001) .perusahaan multinasional tersebut mengambil keputusan pokoknya
dalam sutu konteks global dalam Negara-negara dimana perusahaan tersebut
bekerja.Pertumbuhan perusahaan multinasional yang cepat serta memungkinkan
adanya konflik-konflik antara kepentingan perusahaan multinasional dengan
kepentingan Negara individual.
3.2 SARAN
Penulis menyadari
bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnan. Oleh karena itu, kritik dan
saran dari teman-teman yang bersifat membangun sangat kami harapkan demi
kesempurnaan makalah ini.Semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi kita
semua,Amin.
DAFTAR
PUSTAKA
Agus
Sartono, Manajemen Keuangan International, BPFE Yogyakarta, 2001
Darsono, Manajemen Keuangan Pendekatan Praktis; Kajian Pengambilan Keputusan
Bisnis Berbasis Analisis Keuangan, Jakarta: Diadit Media, 2007
Hamdy Hady, Valas Untuk Manajer, Ghalia Indonesia Jakarta,1999
M. Faisal, Manajemen Keuangan Internasional, Salemba Empat, 2001