MANAJEMEN KEUANGAN II
STRUKTUR KEUANGAN DAN BIAYA MODAL
KELOMPOK 6
Nama Kelompok :
Nama Kelompok :
1.
Fitriyatul
Machfudhoh (5130014005)
2.
Ian Rahman Primadya (5130014013)
3.
Ajeng Rima Nur Wahidiyati (5130014016)
4.
Nur Hidayatul Mas’Ula (5230014005)
PRODI S1
MANAJEMEN DAN S1 AKUNTANSI
FAKULTAS
EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS
NAHDLATUL ULAMA SURABAYA
2016
BAB
I
PEMBAHASAN
2.1
Laverage Keuangan
2.1.1 Pengertian Leverage Keuangan
Struktur keuangan adalah cara
bagaiman perusahaan membiayai aktivanya. Struktur modal atau kapitalisasi
perusahaan adalah pembiayaan permanen yang terdiri dari hutang jangka panjang,
saham preferen dan modal pemegang saham. Nilai buku dari modal pemegang saham (
equity = E ) terdiri dari saham biasa, modal disetor atau surplus modal dan
akumulasi laba ditahan. Nilai pasar saham biasa ( S ) adalah harga persaham
dikalikan jumlah saham yang masih belum lunas. Bila perusahaan memiliki saham
preferen ( P ), maka saham tersebut akan ditambahkan kepada modal pemegang
saham dan kedua saham itu ( yaitu saham bursa dan saham preferen ) akan disebut
kekayaan bersih ( net worth ) perusahaan.
2.1.2
Konsep Leverage
Faktor leverage adalah rasio antara nilai buku seluruh hutang ( debt = D )
terhadap total aktiva ( total assets = TA ) dalam terminologo nilai buku atau
hutang dari nilai pasar ( B ) terhadap nilai total ( V ) dari suatu perusahaan
dalam terminology nilai pasar.
2.1.3
Leverage dan risiko keuangan
Pembayaran bunga dan pokok pinjaman merupakan kewajiban perusahaan yang harus
di bayar sebelum sisa keuntungan ( setelah pajak – pajak ) tersedia untuk para
pemegang saham. Tidak ada bedanya apakah resiko diukur sebagai tingkat leverage
keuangan ( DFL ), deviasi standar dari hasil pengembalian atas ekuitas ( resiko
sistematis ). Saat leverage keuangan meningkat, ceteris paribus, demikian juga
dengan resiko.
- Leverage keuangan dan resiko
ekuitas
Perusahaan
dapat mengubah struktur keuangannya dengan menerbitkan pinjaman dan menggunakan
hasilnya untuk membeli kembali ekuitas. Manuver ini mengubah rasio pinjaman dan
ekuitas tanpa mengubah total aktiva atau pendapatan perusahaan sebelum bunga
dan pajak ( EBIT ). Akan tetapi, sesungguhnya maneuver itu memiliki dampak yang
besar atas hasil pengembalian ekuitas. Tingkat leverage keuangan ialah suatu
ukuran titik elastisitas yang diartikan sebagai rasio presentase perubahan
dalam laba bersih dibagi dengan persentase perubahan dalam laba sebelum bunga
dan pajak.
Tingkat leverage keuangan ( DFL ) = % perubahan dalam
laba bersih
% perubahan dalam EBIT
Laba bersih dapat diartikan sebagai : NI = ( EBIT – rD ) ( 1
– T )
Dan bahwa karena beban bunga, rD, bersifat konstan, perubahan
dalam laba bersih ialah
△NI = △ EBIT ( 1 – T )
Karenanya, tingkat leverage keuangan dapat ditulis sebagai :
DFL = ( △EBIT ( 1 – T ) / ( EBIT – rD ) ( 1 –
T )
= EBIT
△ EBIT /
EBIT
EBIT - rD
- Leverage keuangan dan hasil
pengembalian atas ekuitas
Prosedur untuk menaksir
biaya ekuitas dengan menggunakan CAPM :
Ks
= Rf + ( E ( Rm ) – Rf )βs
Ceteris
paribus, saat leverage keuangan perusahaan meningkat, maka biaya ekuitas juga
ikut meningkat. Keputusan investasi perusahaan, menghasilkan pengembalian atas
aktiva, menjadi tetap terhadap struktur keuangan.
Bobot nilai pasar untuk pinjaman dan ekuitas adalah,
WB = B
B
+ S
Dan
Ws = S
B
+ S
- Leverage keuangan dan operasi
Leverage
operasi ialah cara untuk mengukur resiko usaha dari suatu perusahaan. Leverage
operasi menyebabkan perubahan dalam volume penjualan untuk memiliki pengaruh
yang meningkat atas EBIT. Jika perusahaan menggunakan jumlah yang dapat
dipertimbangkan untuk baik leverage operasi dan leverage keuangan, bahkan
perubahan yang kecil dalam tingkat penjualan akan menghasilkan fluktuasi yang
lebar dalam NI, ROE, dan EPS.
Hal tersebut dapat dirumuskan sebagai berikut :
DCL = ( P – v ) Q X EBIT
= ( P – v ) Q
EBIT EBIT –
rD EBIT - rD
Dengan,
P = harga per unit
barang yang dijual
V = biaya variable per unit
Q = jumlah unit yang dijual
Perusahaan dengan tingkat
leverage operasi yang rendah mungkin mencari tingkat leverage keuangan yang
tinggi, tetapi tingkat leverage gabungan akan masih lebih rendah dari
perusahaan lainnya yang mulai dengan DOL yang tinggi.
2.2
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Struktur Keuangan
2.2.1.
Tingkat pertumbuhan penjualan
Tingkat pertumbuhan penjualan masa depan merupakan ukuran
sampai sejauh mana laba persaham dari suatu perusahaan dapat ditingkatkan oleh
leverage. Perusahaan harus mempertimbangkan keuntungan menggunakan leverage
dengan adanya kesempatan untuk meningkatkan modal saham ketika harga sahamnya
tinggi.
2.2.2
Stabilitas arus kas
Bila stabilitas penjualan dan laba lebih besar, maka beban
hutang tetap yang terjadi pada suatu perusahaan akan mempunyai resiko yang
lebih kecil dibandingkan dengan perusahaan yang penjualan dan labanya menurun
tajam. Bila laba kecil, perusahaan akan menemui kesulitan untuk membayar bunga
tetap dari obligasinya.
2.2.3.
Karakteristik industri
Industri yang sedang berkembang menjanjikan marjin laba yang
tinggi, tetapi marjin laba tersebut cenderung menurun apabila industry itu
merupakan industry dimana jumlah perusahaan dapat meningkat dengan cepat karena
masuknya perusahaan baru
2.2.4.
Struktur aktiva
Struktur aktiva mempengaruhi sumber – sumber pembiayaan
melalui beberapa cara. Perusahaan yang mempunyai aktiva tetap jangka panjang,
terutama jika permintaan akan produk mereka cukup meyakinkan, akan banyak
menggunakan hutang hipotik jangka panjang. Perusahaan yang sebagian besar
aktivanya berupa piutang dan persediaan barang yang nilainya sangat tergantung
pada kelanggengan tingkat profitabilitas masing – masing perusahaan, tidak
begitu tergantung pada pembiayaan hutang jangka panjang dan lebih tergantung pada
pembiayaan jangka pendek.
2.2.5.
Sikap Manajemen
Sikap manajemen paling berpengaruh dalam memilih cara
pembiayaan adalah sikapnya terhadap pengendalian perusahaan dan resiko.
Perusahaan besar yang sahamnya dimiliki oleh banyak orang akan memilih penambahan
penjualan saham biasa karena penjualan ini akan banyak mempengaruhi
pengendalian perusahaan
2.2.6.
Sikap pemberi pinjaman
Perusahaan akan membicarakan struktur keuangannya dengan
pemberi pinjaman dan hal ini banyak mempengaruhi nasihat mereka. Tetapi, jika
manajemen ingin menggunakan leverage melampaui batas normal untuk bidang
industrinya, pemberi pinjaman mungkin tidak bersedia untuk memberikan tambahan
pinjaman.
2.3
Pengertian Biaya Modal
Biaya modal (Cost of Capital)
adalah biaya riil yang harus dikeluarkan oleh perusahaan untuk memperoleh dana
baik yg berasal dari hutang, saham preferen, saham biasa, dan laba ditahan
untuk mendanai suatu investasi atau operasi perusahaan.
Penentuan besarnya biaya modal ini
dimaksudkan untuk mengetahui berapa besarnya biaya riil yang harus dikeluarkan
perusahaan untuk memperoleh dana yang diperlukan.
2.4
Macam
Biaya Modal
2.4.1
Biaya Modal Individual
1. Biaya Modal Hutang Jangka Pendek
Hutang jangka pendek (hutang lancar) merupakan hutang yang jangka waktu pengembaliannya kurang dari 1 tahun, yang terdiri dari hutang perniagaan (trade account payable), hutang wesel & kredit jangka pendek dari bank.
Hutang jangka pendek (hutang lancar) merupakan hutang yang jangka waktu pengembaliannya kurang dari 1 tahun, yang terdiri dari hutang perniagaan (trade account payable), hutang wesel & kredit jangka pendek dari bank.
2. Biaya Modal
Hutang JK Panjang
Pada dasarnya
biaya penggunaan hutang jangka panjang (cost of debt) yang biasanya berasal
dari obligasi (cost of bond).
3. Biaya Modal Saham Preferen (cost of
preferred stock atau kp)
Biaya modal saham preferen adalah biaya riil yang harus dibayar
jika perusahaan menggunakan dana dengan menjual saham preferen. kp
diperhitungkan sebesar tingkat keuntungan yang disyaratkan (required rate of
return) oleh investor pemegang saham preferen. Artinya tingkat
keuntungan yang diharapkan oleh investor merupakan biaya yang harus ditanggung
emiten.
Biaya modal
saham preferen mempunyai sifat campuran antara hutang dan saham biasa, yaitu :
a. Mempunyai sifat
hutang, karena saham preferen mengandung kewajiban tetap untuk memberikan
pembayaran dividen secara periodik.
b. Memiliki sifat
seperti saham biasa karena saham preferen mrp bukti kepemilikan perusahaan yg
mengeluarkan saham preferen tersebut.
Demikian pula
ketika perusahaan terpaksa dilikuidasi, maka perusahaan pemegang saham preferen mempunyai hak sebelum pemegang
saham.
Pembayaran
dividen saham preferen dilakukan setelah pendapatan dikurangi pajak, sehingga
biaya modal saham preferen tidak perlu lagi disesuaikan atau dikurangi dengan
pajak.
4. Biaya Modal
Saham Biasa dan Laba Ditahan atau Biaya Modal Sendiri (equitas atau ke)
Biaya modal
saham biasa dan laba ditahan atau biaya modal sendiri merupakan biaya yang
dikeluarkan perusahaan yang memperoleh dana dengan menjual saham biasa atau
menggunakan laba ditahan untuk investasi.
Peruasahaan
dapat membagikan laba setelah pajak yang diperoleh sebagai dividen atau
menahannya dalam bentuk laba ditahan. Laba ditahan yang digunakan untuk
investasi kembali tersebut perlu diperhitungkan biaya modalnya.
Untuk
menghitung biaya ekuitas (ke) digunakan dua model pendekatan yaitu :
a. Model
Diskonto Dividen (Dividend Discount Model)
b. Pendekatan CAPM (Capital Asset
Pricing Model)
Model CAPM mrp model penetapan biaya
modal dg menganalisis tingkat return saham i atau Ri yang ARm) yg
terjadi. Besarnya tingkat rerturn saham yang diharapkan oleh investor ini
merupakan biaya modal yang harus dikeluarkan oleh emiten.
Model CAPM ini dipengaruhi oleh 3
faktor yaitu :
1. besarnya beta bunga bebas risiko (risk
free rate, Rf),
2. risiko
sistematis yg ditunjukkan oleh koefisien beta (b)
3. premium
risiko pasar yang ditunjukkan oleh selisih antara return pas dengan return saham (Rm – Ri).
2.4.2
Biaya Modal Keseluruhan
Biaya
modal keseluruhan adalah biaya modal yg memperhitungkan seluruh biaya atas
modal yang digunakan oleh perusahaan. Konsep biaya modal perusahaan
secara keseluruhan (overall cost of capital) bermanfaat dalam penilaian usulan
investasi jangka panjang. Misalnya, dalam menentukan proyek investasi yang
harus diambil dapat ditentukan dengan membandingkan besarnya biaya modal yang
harus dikeluarkan (cost of capital) dengan tingkat keuntungan yang diproleh
dimasa datang.
2.5
Struktur
Modal dan Biaya Modal
2.5.1 Pajak, Struktur Modal dan
Biaya modal
Dalam kasus bebas pajak, nilai perusahaannya adalah arus kas
perpetualnya, NOI atau X dibagi dengan biaya modal, k = V = NOI =
X
K k
2.5.2
Pajak Perseroan Saja
Laba bersih yang tersedia untuk dibagikan kepada yang
berhak, adalah laba sesudah dikurangi pajak penghasilan, persamaannya adalah
= Vu = X ( 1 – T )
ku
Nilai sekarang yang disesuaikan adalah nilai dari sebuah
perusahaan dengan semua ekuitas dapat disesuaikan keatas dengan nilai sekarang
dari pelindung pajak. Definisi Modigliani – Miller tentang rata – rata
tertimbang biaya modal tidak hanya menyatakan kepada kita bagaimana WACC
berubah dengan meningkatnya leverage, tetapi juga menyimpulkan aspek – aspek
lain dari pembiayaan atau keuangan, yaitu :
- Jika perusahaan mengerjakan
proyek – proyek sehingga memperoleh penghasilan yang lebih besar dari
WACCnya, hal itu akan meningkatkan kekayaan para pemegang saham
- Seluruh peningkatan nilai
perusahaan ditambahkan kepada para pemegang saham yang mula – mula.
Pemberi pinjaman atau pemegang obligasi ( stakeholder ) hanya mendapatkan
klaim awal mereka
- Jika arus kas investasi baru
didiskontokan pada tingkat WACC arus ini didefinisikan sebagai arus
kas operasi setelah pajak yang akan diterima perusahaan jika perusahaan
tersebut tidak mempunyai hutang
BAB II
PENUTUP
3.1
Kesimpulan
Biaya modal merupakan biaya yang
harus dikeluarkan atau dibayar oleh perusahaan untuk mendapatkan modal yang
digunakan untuk investasi perusahaan. Komponen – komponen biaya modal terdiri
dari hutang, saham preferen, saham biasa, dan laba ditahan. Faktor – faktor yang mempengaruhi biaya modal
terdiri dari tingkat suku bunga, tarif pajak, kebijakan struktur modal,
kebijakan deviden, dan kebijakan investasi.
Biaya modal menghubungkan keputusan
investasi jangka panjang dan kekayaan pemilik perusahan, digunakan untuk
memutuskan apakah investasi yang diajukan akan menaikkan atau menurunkan harga
saham perusahaan.
DAFTAR PUSTAKA
F.
Brigham .eugene, joel F. Houston.2009.fundamentals of financial management
dasar-dasar manajemen keuangan.ed.10. Jakarta. Salemba 4.
Weston, J. Fred, Eugene F. Brigham, dan A. Q. Khalid. Dasar
– dasar Manajemen Keuangan jilid 2. Erlangga. 1991.
http://majanajemen.blogspot.com/2015/04/struktur-keuangan-dan-biaya-modal.html, acessed
on Friday, March 4, 2016, 4 PM
http://infomanajerna.blogspot.com/2012/12/biaya-modal-1.html, acessed
on Friday, March 4, 2016, 4 PM
http://gigokah.blogspot.co.id/2013/11/biaya-modal-perusahaan.html,
acessed on
Friday, March 4, 2016, 4 PM
http://herry.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/.../BIAYA+MODAL+%28COC%29.doc,
acessed on
Friday, March 4, 2016, 4 PM
Tidak ada komentar:
Posting Komentar